Scatter Pink

Scatter Hitam

rokokbet

BET4D

scatter hitam

SCATTER PINK

7 Jenis Gerakan Pemanasan Sebelum Olahraga

7 Jenis Gerakan Pemanasan Sebelum Olahraga

Bonedjello.com – Olahraga merupakan salah satu aktivitas yang menjadi penunjang kesehatan seseorang, selain itu olahraga juga aktivitas yang dapat menghasilkan beragam manfaat bagi tubuh seseorang. Beberapa dokter maupun para ahli pun selalu merekomendasikan aktivitas olahraga untuk memeroleh tubuh yang sehat serta bugar.

Namun, ketika melakukan olahraga ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar tubuh dapat merasakan manfaat dari olahraga. Melakukan gerakan yang benar, merupakan salah satu hal yang perlu menjadi perhatian. Selain itu melakukan pemanasan sebelum olahraga juga adalah hal yang penting.

Pasalnya apabila olahraga dilakukan tanpa pemanasan, maka dapat menyebabkan otot-otot tubuh menjadi kaget. Alih-alih menjadi sehat, Grameds justru bisa menerima risiko seperti salah urat hingga kram ketika olahraga. Oleh karena itu, pemanasan penting untuk dilakukan. Lalu, bagaimana gerakan pemanasan olahraga yang baik? Baca artikel ini sampai akhir untuk mengetahui gerakan-gerakan pemanasan ya!

7 Jenis Gerakan Pemanasan Sebelum Olahraga

Pemanasan merupakan langkah penting yang perlu dilakukan sebelum olahraga. Pemanasan perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya cedera ketika melakukan olahraga, seperti keseleo dan lainnya.

Selain untuk menghindari cedera, pemanasan juga bertujuan untuk dapat memaksimalkan olahraga utama yang akan Grameds lakukan. Pemanasan juga dapat menjadikan otot-otot tubuh lebih mudah untuk melakukan aktivitas yang berat.

Berikut adalah tujuh jenis gerakan pemanasan yang harus dilakukan, sebelum berolahraga

1. Pemanasan Pasif

Pemanasan pasif merupakan jenis pemanasan yang dapat dilakukan bersama pasangan. Jenis pemanasan ini dilakukan dengan cara berdiri, kemudian pinggang disandarkan ke tembok. Lalu, pasangan dapat mengangkat kaki serta meregangkan hamstring.

Pemanasan jenis pasif bermanfaat untuk dapat mengurangi kelelahan otot, rasa nyeri usai berolahraga sehingga mencegah terjadinya kejang otot.

2. Pemanasan Dinamis

Pemanasan dinamis akan membutuhkan pengendalian kaki maupun tangan yang dilakukan dengan cara perlahan. Ketika melakukan pemanasan dinamis, bagian tubuh akan bergerak dengan kecepatan yang kemudian meningkat secara bertahap dan perlahan. Peningkatan kecepatan ketika melakukan pemanasan dinamis, dapat dilakukan secara bersamaan maupun bertahap. Lakukanlah senyamannya.

3. Pemanasan Statis

Jenis pemanasan yang ketiga, adalah pemanasan statis. Pemanasan satu ini perlu dilakukan mulai dari ujung kepala hingga kaki dan tidak melibatkan banyak gerakan ketika dilakukan. Pemanasan statis, banyak dilakukan terutama dalam proses pembelajaran olahraga di sekolah.

Contohnya seperti gerakan memutar kepala hingga peregangan kaki yang dilakukan selama 30 detik. Gerakan pada pemanasan statis pun lebih ringan, serta tidak menyakitkan.

4. Pemanasan Aktif Terisolasi

Berbeda dengan pemanasan statis yang dilakukan di sekolah, pemanasan aktif terisolasi umum dilakukan oleh pelatih, terapis pijat hingga para atlet. Pemanasan aktif terisolasi bertujuan untuk dapat melatih otot tubuh, sehingga hanya dilakukan oleh orang-orang yang ahli saja.

Contoh gerakan dari pemanasan aktif terisolasi adalah dengan meletakan kaki di atas dalam posisi tertidur, lalu menahan kaki dalam posisi tersebut selama beberapa detik.

5. Pemanasan Balistik

Ketika melakukan pemansan balistik, gerakan pemanasan perlu dilakukan dengan berhati-hati, karena dapat menyebabkan cedera. Oleh karena itu, pemanasan balistik hanya dilkukan oleh para atlet maupun orang-orang professional.

Pemanasan balistik, dilakukan dengan cara mendorong bagian tubuh dengan melewati batas pada pergerakan normal. Walaupun terdengar berbahaya dan harus dilakukan dengan hati-hati, pemanasan balistik ini memiliki manfaat untuk dapat membuat otot menjadi lebih regang sehingga pergerakan yang dilakukan ketika berolahraga akan meningkat.

6. Pemanasan Isometrik

Sama seperti jenis pemanasan pasif, pemanasan isometrik dapat dilakukan bersama dengan pasangan. Pemanasan isometrik adalah pemanasan yang dilakukan dengan cara menahan posisi gerakan pemanasan selama beberapa waktu. Gerakan pemanasan isometrik dapat dilakukan bersama pasangan, apabila merasa kesulitan ketika harus menahan gerakan tertentu.

Contohnya seperti mengangkat kaki dengan tinggi. Pasangan perlu membantu menahan kaki, dan gerakan kaki perlu ditekan ke arah yang berlawanan.

Pemanasan isometrik aman dilakukan tanpa memerlukan seorang ahli, tujuan dari pemanasan isometrik sendiri adalah untuk memperkuat tendon maupun ligament, serta meningkatkan jarak pergerakan pada sendi.

7. Propriosepsi Neuromuscular

Jenis pemanasan yang ketujuh ini merupakan gerakan pemanasan gabungan dari beberapa jenis pemanasan lain, yaitu pemanasan pasif, isometri beserta pemanasan statis. Gerakan pada pemanasan propriosepsi neuromuscular perlu dilakukan secara bersamaan, sehingga seseorang dapat mencapai tingkat kelenturan otot yang tinggi. Sesuai dengan tujuan dari pemanasan ini, pemanasan propriosepsi neuromuscular merupakan latihan fleksibilitas serta kelenturan otot.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *