Duel akbar langsung membuka gelaran UFC pay-per-view pada awal tahun 2025.
Islam Makhachev menghadapi Arman Tsarukyan pada pertandingan gelar kelas ringan pada UFC 311.
Pertandingan akan dihelat di Intuit Dome, California, Amerika Serikat pada 18 Januari 2025.
Pertarungan pertahanan gelar yang diprediksi akan menjadi paling sulit bagi Makhachev.
Bagi Tsarukyan, ini menjadi kesempatan baginya untuk membalaskan kekalahan dari Makhachev.
Tsarukyan melakoni laga debutnya di UFC dengan bersua Makhachev dan saat itu harus kalah lewat keputusan angka mutlak usai bertarung tiga ronde.
Kini, petarung asal Armenia sudah menunjukkan perubahan sebagai petarung yang sangat solid.
Tsarukyan sendiri hampir memiliki gaya bertarung yang sama seperti Makhachev.
Dia tak hanya tangguh dalam bergulat, tetapi juga sangat baik dalam beradu pukulan dan tendangan atau striking.
Tsarukyan menunjukkan kengerian sebagai penantang gelar nomor satu ketika menghadapi Charles Oliveira hingga akhirnya menang lewat keputusan angka terpisah atau Split Decision.
Meski begitu, Makhachev sama sekali tak gentar dengan perkembangan yang ditunjukkan oleh Tsarukyan.
Apalagi Makhachev melihat Tsarukyan memiliki banyak celah untuk dicekik ketika bersua Oliveira.
Saat itu, Tsarukyan bahkan hampir tewas saat mendapatkan kuncian maut dari Oliveira dengan guillotine.
Dengan itu, Makhachev sangat percaya diri bahwa ia bisa mengalahkan Tsarukyan.
“Apa yang bisa membuat pertarungan ini lebih sulit bagi saya? Hal yang sama,” kata Makhachev kepada ESPN.
“Pada laga pertama, saya tidak mengetahui latar belakangnya, ia mempertahankan diri dari teknik gulat saya, ia sangat tangguh, maka ia memberi saya laga yang sulit.”
“Namun kini saya mengetahui segala kemampuannya.”
“Dapatkah saya menghentikannya? Saya rasa ya.”
“Charles (Oliveira) hampir saja mencekiknya pada tiap ronde,” kata Makhachev.
Makhachev mengakui bahwa laga pertama melawan Tsarukyan adalah salah satu yang terberat, tetapi bukan yang paling sulit.
“Tentu saja,” ujar Makhachev.
“Pertarungan pertama dengan Tsarukyan adalah salah satu yang terberat.”
“Tetapi, bukan itu yang paling menyulitkan…”
“Duel lima ronde lawan Volkanovski. Pertarungan itu sungguh gila. Detak jantung saya sampai lebih dari 200 bpm.”
“Mungkin saat itu saya terlalu meremehkan Arman,” ujar Makhachev.