Petarung UFC Khamzat Chimaev memberikan respeknya terhadap Robert Whittaker setelah pertarungan cukup brutal pada UFC 308.
Khamzat Chimaev berhasil memetik kemenangan epik atas Whittaker pada pertarungan yang digelar di Etihad Arena, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (27/10/2024) dini hari WIB.
Petarung asal Chechnya, Rusia tersebut, menjungkalkan mantan juara kelas menengah itu lewat kemenangan submission.
Dominan sejak awal membuat Chimaev sukses mengontrol duel.
Dari 5 ronde yang diberikan, petarung 30 tahun itu tak banyak membuang waktu.
Belum sampai ronde 1 selesai, dalam waktu 3 menit 34 detik dia sukses mengunci dagu Whittaker.
Kuncian face crank Chimaev tak hanya membuat Whittaker langsung menyerah tetapi juga membuat bagian dalam mulut petarung ranking 3 kelas menengah itu berdarah.
Setelah pertarungan tuntas, Chimaev mendapat kabar bahwa rahang Whittaker diduga mengalami dislokasi.
Dalam konferensi pers pascalaga, Chimaev pun menyadari bahwa sejak di atas panggung oktagon, ketika memiting dagu Whittaker, dia merasakan rahang sang lawan ada yang tak beres.
“Ya, saya merasakan bagaimana rahang dia sepertinya hampir patah,” ujar Chimaev.
“Tetapi, saya tentu tidak bermaksud sampai mematahkannya. Bagaimanapun saya adalah petarung, itu bagian dari pekerjaan saya, menyebabkan orang kesakitan.”
“Saya merasa ada sesuatu yang tidak beres pada rahangnya, saya mendengar ada bunyi ‘klek’ tadi,” kata Chimaev.
Di sisi lain, Chimaev berterima kasih terhadap Whittaker.
Dia tetap respek terhadap petarung asal Australia itu karena sudah mau bersedia menjalani duel dengannya.
Menurut Chimaev, banyak para juara dan mantan juara yang sengaja menolak bertarung dengannya karena takut kalah.
“Untuk dia, terima kasih Rob, saya menyayangi Anda, saudaraku,” kata Chimaev dikutip dari Eurosport.
“Anda adalah legenda, saya menghormati Anda.”
“Terima kasih karena telah mau bertarung dengan saya. Sebelumnya tidak ada yang mau mengambil pertarungan dengan saya, banyak para juara yang lari dari saya,” tandasnya.
Berkat hasil ini, Khamzat Chimaev meneruskan tren tak terkalahkannya dengan catatan kemenangan 14 kali, tanpa pernah seri maupun kalah.
Termasuk empat kemenangan berturut-turut di kelas menengah UFC.
Bagi Chimaev, ini awalan yang bagus setelah absen selama hampir setahun karena masalah imunitas hingga mental.
Pemilik rekor jarak kemenangan tercepat di UFC itu tak menutup kemungkinan untuk segera menjalani pertarungan baru.
Dia siap melawan siapa saja. Sejumlah nama mulai mencuat jadi kemungkinan opsi yang masuk dalam bidikannya.
Termasuk Dricus du Plessis, sang penguasa kelas menengah UFC sekarang dengan catatan 8 kemenangan beruntun, termasuk atas raja sebelumnya, Israel Adesanya.
“Saya akan menunggunya, saya tidak masalah (harus antre, red), siapapun siap, entah itu Dricus, Sean (Strickland atau Izzy (Adesanya),” ucap Chimev.