Profil Mackenzie Dern sepertinya menarik untuk diulas. Dia dikenal sebagai ratu submission (kuncian) di UFC .

Mackenzie dikenal sebagai pemegang sabuk hitam Wanita peringkat pertama dalam jiu-jitsu Brasil. Ia awalnya mengenal seni olahraga bela diri campuran dari ayahnya.

Dern mulai berlatih jiu-jitsu saat ia masih berusia tiga tahun. Pada Juli 2016, ia melakukan debut pertarungan MMA dan sukses merebut kemenangan dengan mengalahkan Kenia Rosas

Kemenangan pertama itu semakin menambah kepercayaan dirinya untuk terus menekuni olahraga ini. Tercatat, Dern sukses mencetak tujuh kemenangan beruntun, sebelum akhirnya menelan kekalahan pertamanya melawan Amanda Ribas pada Oktober 2019.

Lima tahun berlalu, Dern dan Amanda kembali dipertemukan di UFC Fight Night 249. Pada pertarungan yang berlangsung di Las Vegas, Minggu (12/1/2025) WIB, petarung berusia 31 tahun itu sukses membalaskan kekalahan itu dengan kemenangan submission mengerikannya di detik-detik terakhir ronde ketiga.

Dengan kemenangan tersebut, Dern memperpanjang rekornya sebagai petarung dengan penyelesaian submission terbanyak di divisi kelas jerami UFC dengan delapan kemenangan.

Dern juga memperoleh bonus Performance of the Night sebesar USD50.000 atau sebesar Rp815 juta, yang keempat dalam kariernya bersama dengan tiga bonus Fight of the Night. Ini juga merupakan kemenangan kedua berturut-turut bagi Dern, yang kini memiliki rekor 11-5 di UFC.

Pasca pertarungan, Dern menegaskan kembali apa yang telah dikatakannya sebelum pertarungan. Ia berpikir pertarungan lain harus dilakukan sebelum meraih gelar juara.

“Saya pikir saya sangat keras pada diri saya sendiri. Saya selalu berusaha untuk menjadi lebih baik. Bahkan ketika saya tampil hebat, saya pikir saya melakukan banyak kesalahan. Saya pikir itu hanya permainan yang mengacaukan pikiran Anda, sehingga dapat menghambat perjalanan Anda dan mungkin membuatnya sedikit lebih lama,” kata Dern dikutip dari MMA Junkie.

“Tetapi saya pikir pada akhirnya, itu benar-benar membantu Anda berkembang menjadi petarung terbaik jika Anda benar-benar dapat melihat ke belakang dan memberikan kritik yang membangun pada diri Anda sendiri. Ide saya bukanlah untuk bertarung demi sabuk dan kemudian kehilangannya dengan cepat. Ide saya adalah meraih sabuk juara, dan saya ingin menjadi juara yang dominan. Saya tidak terburu-buru untuk mencapainya. Saya ingin bertarung dengan baik dan saya ingin membuat pernyataan,” imbuh Dern.