Mengapa seni bela diri pencak silat tidak boleh digunakan di MMA dan UFC? Ternyata, ini alasannya.
Mix martial arts (MMA) telah menjadi kompetisi beladiri tertinggi di dunia. Semua aliran bela diri dari berbagai negara bisa digunakan di arena pertarungan ini.
Ultimate Fighting Championship (UFC) menjadi salah satu ajang MMA paling terkemuka di dunia. Program milik Dana White ini bahkan telah melahirkan banyak petarung hebat dan terkenal seperti Conor McGregor hingga Khabib Nurmagomedov.
Namun yang tanpa disadari, bela diri asli Indonesia, pencak silat tidak sekalipun pernah digunakan untuk bertanding di dalam oktagon MMA dan UFC. Mayoritas petarung yang beradu di atas oktagon selalu menggunakan aliran bela diri, seperti gulat dan sejenisnya.
Bahkan, satu-satunya petarung asli Indonesia yang sudah menembus panggung UFC, Jeka Saragih juga tidak menggunakan pencak silat sebagai aliran bela dirinya. Pria asal Sumatera Utara itu diketahui mempelajari aliran bela diri wushu sejak lama.
Hal ini membuat eksistensi pencak silat di kancah MMA dan UFC sama sekali tidak terdengar. Mengapa bisa demikian?
Rupanya, pencak silat tidak sejalan dengan peraturan yang ada di MMA dan UFC. Hal inilah yang membuat silat sulit masuk ke ajang bela diri tersebut dan seperti dilarang oleh aturan yang berlaku.
Di dalam MMA dan UFC, petarung memang dibebaskan untuk menggunakan aliran bela diri apa pun yang dikuasai. Akan tetapi, ada beberapa teknik yang tidak boleh dilakukan saat berada di atas oktagon.
Di antaranya, setiap petarung UFC dilarang untuk melakukan serangan yang menyasar ke area vital seperti selangkangan, tenggorokan, mencungkil mata, atau area vital lain.
Hal ini jelas berbeda dengan pencak silat yang memiliki dasar gerakan yang bertujuan untuk melumpuhkan lawan secepat mungkin dan membunuhnya. Dalam hal ini, sasaran utama semua serangan dalam pencak silat adalah area vital lawan.
Seluruh petarung pencak silat diperbolehkan menyerang mata, selangkangan, tenggorokan, dan lain sebagainya. Belum lagi, dalam ajarannya, pencak silat juga kerap dipadukan dengan berbagai senjata, seperti kujang, golong, tongkat dan sebagainya. Sedangkan di MMA dan UFC, semua petarung harus menggunakan tangan kosong.