
Manusia pengacau ikut mengomentari panasnya persaingan dalam perebutan penantang gelar nomor satu di kelas ringan UFC.
Tiga bahkan sampai empat petarung berebut menjadi lawan yang pantas bagi Islam Makhachev yang saat ini menjadi juaranya.
Situasi kian panas setelah keputusan sang juara kelas bulu yang rela menanggalkan sabuk emasnya untuk naik kelas ke divisi 155 pon itu.
Dia adalah Ilia Topuria yang siap menantang Islam Makhachev demi membuktikan dirinya adalah petarung terbaik di UFC.
Potensi laga antara dua petarung yang sedang berada di atas angin itu pun mendapatkan atensi besar dari jagat MMA.
Petarung dari divisi lain buka suara.
Colby Covington, mantan penantang gelar kelas welter yang dijuluki Chaos (kekacauan) karena gaya bertarungnya, menjadi salah satu yang memberikan pendapatnya.
Sosok yang juga kontroversial karena kebiasaan mengumbar hinaan kasar tersebut berpendapat Topuria bisa membuat kejutan saat diadu dengan Makhachev.
“Saya pikir (Topuria) memiliki kemampuan untuk mengalahkannya,” kata Covington dalam bincang-bincang di kanal Youtube mantan petarung MMA, Tim Welch.
Covington menunjuk kesulitan yang dihadapi Makhachev saat pertama kali melawan juara kelas bulu sebelumnya, Alexander Volkanovski.
“Pertarungan pertama Makhachev-Volkanovski itu sangat ketat,” ucap Covington.
“Banyak orang mengira Volkanovski memenangkan laga itu, jadi saya pikir rencananya sudah ada untuk menghadapi Makhachev,” ujarnya.
Tak hanya itu, Covington juga mengkritisi penampilan Makhachev saat menghadapi Dustin Poirier dalam laga perebutan gelar lainnya.
Covington menilai Makhachev tak tampil sebagus apa yang dibilang banyak orang.
Makhachev berada dalam tekanan Poirier setelah paruh laga dan harus berjibaku sampai ronde kelima sampai akhirnya menang dengan kuncian.
Maka dari itu, Topuria disebut sangat bisa menghentikan dominasi Makhachev di kelas ringan.
“Saya tidak mengira ia (Makhachev) tampil sebagus itu di laga terakhir melawan Dustin [Poirier]. Ia tampak bisa dikalahkan,” kata Covington.
Covington masih menunggu pertandingannya yang berikutnya.
Petarung berusia 37 tahun itu menelan kekalahan beruntun pada dua pertarungan terakhirnya, dengan salah satunya pertarungan gelar melawan Leon Edwards untuk titel kelas welter.