UFC dapat kritikan dari sosok Kai Kara-France yang pernah meng-KO jagoan Indonesia, Yudi Cahyadi.
Kritikan itu disampaikan atas langkah yang belakangan diambil oleh Dana White cs.
Seperti yang diketahui, mereka baru saja mengumumkan sebuah duel besar.
Dua petarung diadu guna memperebutkan gelar juara kelas terbang akhir tahun 2024 mendatang.
Sosok Kai Asakura maju untuk menghadapi juara kelas tersebut, Alexandre Pantoja.
Langkah ini lantas mendapatkan kritikan dari Kara-France.
Dia merasa lebih layak mendapatkan duel perebutan gelar itu.
Petarung asal Selandia Baru tersebut menyoroti Asakura yang belum pernah bertarung di UFC tetapi malah dapat duel perebutan gelar.
“Mereka salah memilih Kai. Setelah duel, saya langsung mengajukan tantangan untuk gelar juara,” ujarnya, dilansir Juara.net dari MMANews.com.
“Saya kemudian berpikir: ‘Asyik, saya akan mendapatkannya’.”
“Kemudian, saya dengar mereka merekrut petarung dari Jepang, orang itu bernama Kai juga.”
“Sobat, dia bahkan belum pernah bertarung.”
“Saya pikir dia tidak layak mendapatkannya.”
“Anda harusnya membuktikan kelayakan yakni sudah bertarung selama beberapa tahun di UFC.”
“Bertarung menghadapi para jagoan terkuat,” sambung Kara-France.
Asakura sendiri memang berstatus sebagai debutan.
Namun, jagoan asal Jepang itu bukanlah sosok yang asing di jagat MMA.
Namanya bahkan sangat harum lewat ajang tarung legendaris RIZIN.
Pada akhirnya, Kara-France hanya bisa menerima keputusan UFC.
Duel kontroversial semacam ini dinilainya butuh terjadi sebagai tambahan bumbu-bumbu pertarungan.
“Kami sudah membuktikan bahwa kami layak ada di sini,” terangnya.
“Itulah yang saya rasakan…”
“Aneh rasanya saat Anda belum pernah bertarung di UFC dan Anda dapat duel perebutan gelar.”
“Pada akhirnya, ini memang akan memberikan sedikit bumbu kontroversi.”
“Jika dia memang kayak, ya, silakan buktikan,” imbuh Kara-France.