Setelah hiruk-pikuk International Fight Week, perhatian dunia kini tertuju pada pertarungan terbesar tahun ini yang belum tiba. UFC telah menyiapkan jadwal musim panas yang padat, dan puncaknya akan tersaji di UFC 319 pada 16 Agustus mendatang di Chicago.
Meski UFC baru saja menobatkan juara baru di UFC 316 dan UFC 317, termasuk Ilia Topuria yang meraih gelar dua divisi dengan KO spektakuler atas Charles Oliveira, semua mata kini beralih ke pertarungan dua jagoan tak terkalahkan yang digadang-gadang sebagai yang paling dinanti di tahun 2025. Mereka adalah Dricus du Plessis vs Khamzat Chimaev.
Pertarungan perebutan gelar kelas menengah ini menjanjikan taruhan yang sangat tinggi. Sang juara kelas menengah UFC, Dricus du Plessis, akan menjalani pertahanan gelarnya untuk ketiga kalinya saat ia berhadapan dengan fenomena Chechnya yang sangat dielu-elukan, Khamzat Chimaev.
Kedua petarung ini memasuki pertarungan perebutan gelar dengan rekor kemenangan gabungan yang luar biasa, yakni 25 kali tak terkalahkan. Chimaev memiliki catatan profesional 14-0, dengan kemenangan beruntun atas mantan juara Kamaru Usman dan Robert Whittaker.
Sementara itu, Du Plessis, belum pernah kalah di Octagon dan sedang dalam rentetan 11 kemenangan. Du Plessis bahkan berhasil menghentikan Whittaker dalam dua ronde dan memberikan kekalahan pertama bagi legenda Israel Adesanya.
Poster minimalis untuk pertarungan ini, yang baru saja dirilis, mencuri perhatian karena kemiripannya dengan poster UFC 229 yang menampilkan Khabib Nurmagomedov dan Conor McGregor. Pertarungan Khabib vs McGregor kala itu dianggap sebagai yang terbesar dalam sejarah MMA karena rivalitas sengitnya.
Reaksi penggemar di media sosial pun beragam. “Ini adalah pertarungan terbaik tahun ini dan tidak ada tandingannya. Tidak jika berakhir dalam 30 [detik],” tulis seorang penggemar di X. Namun, ada juga yang skeptis
Yang lain membalas, “Kalau begitu, mungkin ini adalah 30 detik terbaik dalam sejarah. Dua petarung liar.”
Pertarungan Du Plessis vs Chimaev adalah salah satu bentrokan gaya bertarung paling menarik dalam beberapa tahun terakhir. Ini adalah pertarungan antara keterampilan vs tekad.
Khamzat Chimaev dikenal karena dominasinya yang brutal, menghancurkan sebagian besar lawannya dengan teknik grappling tingkat tinggi. Kemampuan submission-nya bahkan membuat rahang lawan terakhirnya patah dengan neck crank.
Di sisi lain, Dricus du Plessis menampilkan gaya yang tidak lazim namun sangat efektif. Petarung Afrika Selatan ini mampu menjatuhkan Adesanya dan memberikan penampilan striking klinis melawan Sean Strickland dalam pertahanan gelarnya baru-baru ini.
Prediksi untuk pertarungan ini pun terbelah. Darren Till, petarung kelas menengah UFC yang pernah berlatih dengan Chimaev dan bertarung tiga ronde dengan Du Plessis, memprediksi kemenangan untuk Chimaev.
Namun, Sean Strickland, yang telah bertarung 10 ronde dengan Du Plessis dan berlatih dengan Chimaev, memprediksi Du Plessis akan menjadi orang yang memberikan kekalahan pertama bagi Chimaev. Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang dalam duel dahsyat antara dua petarung tak terkalahkan ini?






