
Pengamat tarung, Chael Sonnen merasa jagat UFC tak adil kepada sahabat Islam Makhachev, Belal Muhammad.
Belal mencatatkan prestasi yang luar biasa di ajang tarung MMA ini.
Jagoan berjulukan Remember the Name tersebut sempat menjadi juara kelas welter.
Sayang, dia tak bisa mempertahankan gelarnya dalam waktu lama.
Kekalahan atas Jack Della Maddalena pada 11 Mei kemarin membuatnya harus lengser dari takhta.
Membahas soal Belal tentu takkan luput dari diskriminasi di sekitarnya.
Pria berdarah Palestina ini acap kali diremehkan oleh penggemar tarung hingga petarung lain.
Banyak orang yang kurang menyukai gaya tarung Belal.
Remember the Name memang petarung yang taktis dan tidak sembrono.
Berbekal ilmu gulatnya yang tak perlu diragukan lagi, dia lebih sering mendominasi lawan dalam pertarungan bawah.
Melihat diskriminasi yang ada, Sonnen mengaku terheran-heran.
Mantan jagoan UFC yang kini menjadi pengamat itu kebingungan mengapa orang-orang memperlakukan Belal seperti sampah.
“Mengapa seluruh dunia memperlakukan dia seperti sampah?” ujarnya, dilansir Juara.net dari MMAJunkie.com.
“Apa yang dilakukan Belal pada semua orang?”
“Setengah dari UFC, itu dibedakan dari dua lantai,” bedahnya.
“Orang-orang di lantai dua tak menyukai dia… Di sisi lain, orang-orang di lantai satu menyukainya. Saya tak tahu apa yang sedang terjadi,” sambung Sonnen.
Di mata Sonnen, Belal layak mendapatkan kredit dari jagat tarung.
Performa luar biasa saat disabung Sean Brady jadi sorotan utama sang pengamat.
Belal kala itu bisa meng-KO Brady yang ditakuti petarung-petarung kelas welter UFC lainnya.
“Setahu saya, Belal hanya bertarung melawan musuh-musuh terberat.”
“Dia terus mencari kesempatan dan tetap diam saat situasi tak berjalan seperti keinginannya.”
“Dia naik oktagon menjalani duel lawan Sean Brady. Tidak ada orang yang berani melawannya (Brady)”
“Dia bisa mengalahkannya secara telak dan tetap tidak ada yang memberikan kredit padanya.”
“Hal terbaik yang dia lakukan ialah dua pekan setelah bertarung, dia segera menyerukan duel berikutnya,” imbuh Sonnen.