
Petarung MMA asal Rusia, Ilyas Khamzin merasa Islam Makhachev punya peluang 60 persen gulung raja kelas welter UFC, Jack Della Maddalena.
Situasi itu diklaim Khamzin muncul karena aturan dari ajang pimpinan Dana White sendiri.
Dahulu, petarung diberikan keleluasaan untuk menjajal keperuntungan di divisi lain.
Beberapa jagoan bahkan pernah menyandang status double champ atau juara pada dua kelas berbeda termasuk Conor McGregor.
Namun, sepertinya aturan ini sudah berubah termasuk, Ilia Topuria yang juga melepas sabuk kelas bulunya sebelum naik ke kelas ringan.
Menanggapi hal tersebut, Khamzin merasa orang-orang tidak perlu ambil pusing.
Perlu digaris bawahi bahwa secara teknis Makhachev tidak kehilangan sabuknya.
Artinya, orang-orang hanya perlu menganggap Makhachev tetap juara di dua divisi berbeda andai sukses menjarah kelas welter.
“Bagi kami, Makhachev akan tetap menjadi juara di dua kelas berbeda,” tegasnya, dilansir Juara.net dari Championat.com.
“Ini adalah aturan UFC….”
“Kita semua harus mengikutnya.”
“Hal tersebut takkan menjadi masalah,” sambung Khamzin.
Bergeser ke kelas welter, Makhachev digadang-gadang akan melawan juara divisi tersebut, Jack Della Maddalena.
Khamzin praktis menjagokan kompatriotnya sebagai pemenang.
Bukan karena satu negara saja, Makhachev diklaim punya keuntungan besar dari sisi duel bawah.
Jurus gulat dan tekanan besar Makhachev disebut akan jadi pembeda di pertarungan ini.
Meski dinilai kalah, menariknya Della Maddalena masih punya peluang membuat kejutan.
Terlebih lagi jagoan asal Australia itu memiliki kekuatan pukulan yang tak bisa dianggap enteng.
“Jika melawan Maddalena, saya lebih condong ke Makhachev,” bedahnya.
“Tekanan, gulat, dia adalah pegulat sambo, cengkeramannya kuat, dan bisa melakukan ground and pound.”
“Saya pikir, presentasenya 60 berbanding 40 untuk kemenangan Makhachev.”
“Tentu saja Maddalena punya pukulan yang keras.”
“Mungkin beberapa pukulan darinya akan mendarat dengan tepat…”
“Namun, Islam masih bisa menang lewat tekanan dan juga gulat,” tutup Khamzin.